Setelah membalas kematian ibunya, Pangeran Jonsan menjadi gila dan menjadi seorang tiran. Dia menculik gadis-gadis muda dari seluruh provinsi agar mereka bisa menjadi selirnya. Gadis-gadis desa yang sederhana dan juga putri-putri menteri yang tidak patuh, semuanya harus menjalani pengajaran praktik seksual dan menjalani serangkaian ujian merendahkan yang hanya akan dilewati oleh satu dari mereka – yaitu orang yang akan melahirkan ahli waris raja. Namun kenyataannya penguasa bejat ini dan kerajaannya dikendalikan oleh penasihat dan teman masa kecilnya, Soong-jae, yang menginginkan status sosial untuk dirinya dan ayahnya. Ketika dia jatuh cinta dengan salah satu selir, dia dianggap sebagai pengkhianat, sehingga orang yang mengangkat pangeran menjadi raja menjadi pemberontak terpenting. Kisah visual yang mewah dan epik tentang nafsu akan kekuasaan ini menampilkan komposisi visual yang dibangun dengan cermat di mana tragedi klasik intrik istana dipadukan dengan studi tentang hasrat dan obsesi. Lebih dari sekadar drama kostum yang disukai banyak orang, film ini, di atas segalanya, adalah kisah cinta, kecemburuan, dan pengkhianatan yang orisinal, canggih, dan tak lekang oleh waktu.